Sabtu, 07 Desember 2013

BENAR KATA "MENTERI AGAMA"

Sawiyanto, S.Pd.I, MA
Penyuluh Agama Islam Honorer/Ketua Dewan Pakar GEMA Al-Qur'an
Kecamatan Tanjung Morawa-Deli Serdang

 Mari kita simak pemikiran Menteri Agama berikut ini:
 
"Menag: Al-Quran Aktual Sepanjang Zaman"

Banjarbaru (Pinmas) —- Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan,  kandungan Al-Quran tetap aktual sepanjang zaman. Meski di era teknologi dewasa ini melahirkan banyak orang pintar, tetapi mereka tetap mempelajari kitab suci itu.
“Jangan ragu untuk mempelajari Al-Quran. Kandungan Al-Quran tidak ketinggalan zaman dan relevan sepanjang zaman,” kata Menag  di hadapan pengajian Ulumul Quran pimpinan Guru Wildan Saman, Banjarbaru, Kalsel, Sabtu (07/12) siang.
Menag berada di Kalsel untuk kunjungan kerja selama dua hari. Pada Sabtu pagi, Menag  melepas ribuan peserta gerak jalan kerukunan, kampanye peningkatan penggunaan produk halal. Juga penyerahan bantuan biaya sertifikasi halal kepada UKM 13 provinsi tahun 2013, dan penyerahan bantuan siswa sebesar Rp53 milyar. Menag berdialog dengan para tokoh agama dan masyarakat setempat.
Didampingi Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Nur Syam dan Gubernur Kalsel, Rudi Arifin, di hadapan ribuan pengajian ibu-ibu di kota tersebut, Menag  mengingatkan agar umat Islam menghindari keraguan dalam mempelajari kandungan Al-Quran.
Menag bercerita, ketika Nabi Muhammad, Rasulullah melakukan perjalanan Isra Mi’raj, banyak umatnya tak percaya. Hanya orang yang beriman sajalah saat itu yang mempercayai adanya Isra Mi’raj.
Namun dewasa ini orang makin percaya adanya peristiwa Isra Mi’raj. Umat Islam sekarang pun percaya adanya perjalanan nabi itu. “Mereka merasa yakin bahwa peristiwa itu memang ada,” katanya.
Kenapa mereka bisa mempercayai semua itu? Menurut Menag, karena mereka mempelajari dan memahaminya dengan didukung ilmu pengetahuan. Para ilmuan bisa menjelaskan perjalanan itu karena punya pengetahuan. Ilmuan juga terus menerus menggali kandungan isi Al Quran karena isinya tetap aktual sepanjang zaman.
Menag menjelaskan, Allah sebagai Pencipta jagad raya tak pernah mengantuk dan tidur. Berbeda dengan ciptaan-Nya, seperti manusia baik kaya maupun miskin, pasti punya rasa ngantuk. Manusia tidak bisa menghindar dari rasa ngantuk.
Karena tidak bisa mengindar dari rasa ngantuk, lanjut Menag, tentu manusia tak berhak mengklaim dirinya untuk menjadi sombong, merasa kuat, paling pintar, dan bisa bebas mengatur seisi dunia.
Manusia pun tak bisa berbuat sebebas kehendak dirinya, mengatasnamakan kebebasan mutlak.  “Manusia perlu aturan, baik aturan agama maupun pemerintahan untuk kebaikan bersama,” katanya.
Karena itu jika ada paham atau ajaran bahwa soal agama tidak perlu diatur (negara), menurut Menag sangatlah tidak pantas. Dalam beragama pun ada aturan atau prinsip yang harus dipegang teguh oleh umatnya.
Keluar dari prinsip, seperti bagi umat Islam, hal itu artinya tak mengindahkan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad Saw. Termasuk mengubah Al-Quran, sama saja merusak prinsip agama.
Beragama, menurut Menag, ada aturannya. Jika kitabnya diplesetkan itu menyalahi prinsip. Apa lagi mengubah-ubah kandungannya. Jelas-jelas sangat tidak dibenarkan. Di negeri ini,  seperti Indonesia punya Undang-Undang Dasar, punya bendera yang disebut sang saka merah putih. Jika diubah warna bendera dengan lainnya tentu bukan bendera RI. Begitu juga jika kitab suci diubah oleh kelompok tertentu, jelas sangat menyalahi prinsip.
Menag mengatakan, agama  Islam kini semakin kuat. Indikatornya, banyak mahasiswa mempelajari Al Quran. Bahkan ada keinginan kuat bahwa polisi wanita pun ingin berjilbab. Itu suatu indikator yang menggembirakan. Karena itu Menag yakin semakin jika umat Islam semakin paham akan kandungan Al Quran, termasuk kalangan cendikiawannya,  akan mendorong peniungkatan berkualitas beragama di negeri ini, yang tentu umat akan semakin sejahtera dan maju.  (ess/ant/mkd)
Sumber: http://kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=168108
 ------------------------------------------------------------------
PERLU KITA DUKUNG 
Yang jelas tidak ada yang dapat menandingi Al-Qur'an sebagai Pedoman Hidup Manusia bahkan bagi seisi alam dapat tertata rapi jika kita mau berpedoman kepada Al-Qur'an. Nah dalam rangka membumikan Al-Qur'an, kami Pengurus Lembaga GEMA Al-Qur'an Kecamatan Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang terus berupaya untuk menciptkan masyarakat agar bisa membaca Al-Qur'an dan diharapkan pada akhirnya bisa mengamalkannya. Salah satu bentuk program GEMA Al-Qur'an ini adalah dengan memberikan bantuan berupa uang lelah kepada para Guru Ngaji Tradisional yang tersebar di seluruh desa/kelurahan di wilayah binaan GEMA AL-QUR''AN Kec. Tanjung Morawa. Sekcil apapun yang dilakukan oleh para guru ngaji tradisional dalam mengajar Al-Qur'an terhadap anak-anak kita itu merupakan perbuatan yang sangat mulia, mengenai tingkat kemampuan dan kompetensi yang dimiliki oleh para guru ngaji tersebut juga menjadi program kerja Gema Al-Qur'an itu sendiri. Sebab bagaimanapun mereka terkadang banyak orang yang tidak sanggup melakukannya, ya kemungkinan disebabkan hasil yang dicapai dari segi materi tidak memadai. Oleh karena itu kita perlu memperhatikan mereka disaat banyak kita yang tidak melakukan seperti apa yang mereka lakukan.
Walaupun kami menyadari bahwa apa yang kami berikan ini adalah tidak seberapa nilainya, akan tetapi inilah bukti kepedulian kami terhadap Al-Qur'an khususnya di Kecamatan tanjung Morawa. Pemberian bantuan kepada para Guru Ngaji Tradisional yang kami lakukan masih sebatas Rp.25.000,- per-orang, dan pada langkah awal ini kami baru bisa memberikan bantuan kepada sejumlah 26 orang guru ngaji tradisional yaitu satu orang dalam satu desa/kel. hal ini disesuaikan dengan keadaan keuangan kami yang berasal dari Iuran Anggota pengurus GEMA Al-Qur'an itu sendiri. Biar sedidkit akan tetapi dikerjakan terus menerus daripada banyak tetapi hanya satu kali saja. Lain halnya jika kondisi keuangan yang lebih besar kami peroleh yang tidak menutup kemungkinan ada pihak lain yang turut berpartisipasi dalam memberikan bantuannya kepada organisasi ini.
Semoga program ini tetap berjalan sepanjang masa...........................

Jumat, 29 November 2013

GEMA TAMORA APRESIASI BUAT WAMENAG RI

Sebuah Refleksi Motivasi Oleh :Sawiyanto, S.Pd.I, MA

Ketua Dewan Pakar GEMA AL-QUR'AN TANJUNG MORAWA

Wamenag: Berantas Buta Huruf Al Quran

Jakarta (Pinmas) – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar mengatakan, pengajaran Al Quran harus terus ditingkatkan sehingga di Tanah Air, tidak ada lagi umat Muslim yang buta huruf kitab suci ini.
“Kita harus berjihad untuk memberantas buta huruf Al Quran di Tanah Air,” kata Wamenag saat memberi sambutan pada acara Launching Training of Trainers Guru Al-Quran di 100.000 Masjid se-Indonesia di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu kemarin (27/11). Hadir pada acara ini Dirjen Pendidikan Islam Nur Syam, Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) Mubarak, Direktur PD. Pontren Ace Syaifuddin, Sekditjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, dan Kakanwil Kemenag DKIJakarta Akhmad Murtado.
Wamenag pun menghimbau agar pengajaran Alquran dapat lebih diperhatikan termasuk dalam metode yang dipergunakan. Saat ini telah lahir banyak metode yang digunakan oleh masyarakatIndonesia.  Metode Al-Baghdadi, metode Iqra’ dan metode Qira’ati di antaranya.
“Bahkan telah ada metode membaca Al Quran dalam tempo 2 jam,” ujar Wamenag.
Namun Wamenag mengingatkan, bahwa mempelajari Al Quran harus lebih mendalam, ibarat mengupas bawang tidak cukup dengan satu kulit, tapi harus dikupas terus.
“Di atas langit ada langit,” kata Nasaruddin memberi perumpamaan.
Wamenag berharap pelatihan bagi para pelatih ini menghasilkan tenaga yang andal dalam pengajaran Al Quran, sehingga kitab suci Al Quran bisa dibaca dan diresapi maknanya oleh semua umat Muslim di Tanah Air, bahkan saat mendengar ayat-ayat suci bergetar hatinya. (ks/dm).
Sumber: http://kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=167100

Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji (GEMA) Al-Qur'an Tanjung Morawa yang di bentuk pada hari Jum'at tanggal 11 Mei 2012 memberikan apresiasi kepada Wakil Menteri Agama RI yang terus mendukung bagi Pemberantasan Buta Aksara Al-Qur'an. Kamipun terus menyiapkan diri untuk melakukan langkah-langkah program organisasi dalam mewujudkan tujuan, antara lain mengentaskan buta aksara alqur'an. Setidaknya kami telah melakukan pengumpulan dana swadaya pengurus sebagai iuran wajib anggota, dan saat ini melalui dana murni iuran keanggotaan GEMA AL-QUR'AN KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG telah memiliki uang kas sebesar Rp9.000.000,- (Sembilan Juta Rupiah). Nah program awal yang akan dijalankan adalah membantu para Guru Ngaji Tradisional di 26 Desa/Kelurahan. Tahap awal akan di berikan alokasi setiap desa/kel masing-masing 1 (satu) orang guru ngaji, dengan besaran bantuan sebesar Rp.25.000,- (Dua Puluh Lima Ribu Rupiah) Setiap Bulannya, dengan ketentuan bagi yang memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh organisasi. Kami menyadari bahwa di Kecamatan tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumut ini memiliki banyak guru ngaji tradisional, akan tetapi kami akan membantu sesuai dengan kemampuan yang ada pada kami, sebab kami adalah organisasi independen, dengan dana murni yang berasal dari iuran anggota. Lain halnya bila ada dukungan dana dari pihak lain, Insyaallah kami akan mengembangkan jumlah guru yang menerima dan juga besarnya bantuan yang akan diberikan. Kepada para anggota yang telah ikhlas dalam memberikan iurannya, kami mengucapkan terima kasih semoga Allah SWT memberikan kesehatan dan kelapangan Rejeki bagi para anggota GEMA AL-QUR'AN, agar dapat membantu keuangan organisasi yang kita cintai ini. Yakinlah Allah pasti akan memberikan ganjaran yang berlipat ganda kepada kita semua, dan sesungguhnya harta yang kita berikan ke Jalan Allah adalah harta sesungguhnya yang abadi. Semoga................
Terima Kasih.
Wassalam

Minggu, 22 Juli 2012

GEMA "AL-HUDA" Dusun V Desa Bangun Rejo

PENGAJIAN AL-QUR'AN " AL-HUDA "
Dusun V Desa Bangun Rejo Kec. Tanjung Morawa

NoNama Penjab/Guru/SantriTempat Tgl LahirAlamat (sesuai KK)Nama AyahKeterangan
1 Sawiyanto, S.PdI Limau Mungkur, 20 Januari 1970 Dusun V Desa Buntu Bedimbar Sawon Penjab
2 Damayanti Bangun Rejo, 8 Februari 1994 Dusun VII Desa Bangun Rejo Sudarmin Guru Ngaji
3 Dewi Asiwi Bangun Rejo, 29 September 1991 Dusun VIII Desa Bangun Rejo Toni Guru Ngaji
4 Wenni Anggraini Tandun, 12 Desember 1991 Dusun V Desa Bangun Rejo Sugino Guru Ngaji
1 Bayu Sujiwo B. Rejo, 15 April 2007 Dusun V Desa Bangun Rejo Bambang Sutarno Santri
2 Sabilla Zahro B. Rejo, 14 Agustus 2007 Dusun VI Desa Bangun Rejo Suherwin Santri
3Yudah Pratama B. Rejo, 4 November 2007 Dusun V Desa Bangun Rejo Legiadi Santri
4 Yogi Pratama B. Rejo, 13 Juni 2007 Dusun II Desa Bangun Rejo Legimin Santri
5 Muhammad Rasyid Ridho B. Rejo, 8 Desember 2007 Dusun V Desa Bangun Rejo Suwito Santri
6 Nabila Syahfitri B. Rejo, 4 Desember 2007 Dusun VI Desa Bangun Rejo Herman Santri
7 Lutfiah Nazwa B. Rejo, 29 Desember 2007 Dusun VIII Desa Bangun Rejo Siswanto Santri
8 Tia Wardani B. Rejo, 30 Januari 2007 Dusun VII Desa Bangun Rejo Sudarmin Santri
9 Farel Azoela Pinsar B. Rejo, 31 Mei 2007 Dusun VI Desa Bangun Rejo Zul Roy Pinsar Santri
10 M. Habib Riyansyah B. Rejo, 17 November 2007 Dusun V Desa Bangun Rejo Riono Santri
11 Robby Fatria B. Rejo, 31 Mei 2007 Dusun VI Desa Bangun Rejo Sugino Santri
12 Mas Aden Cahya Pratama B. Rejo, 27 April 2007 Dusun VIII Desa Bangun Rejo Mas Eko Putnomo Santri

Bulan Ramadhan Momen Tadarrus Al-Qur'an

Oleh : Sawiyanto
(Ketua Dewan Pakar Gema Al-Qur'an Tamora) 


ARTI TADARUSAN:
Istilah tadarus Al-Quran sebenarnya agak berbeda antara bentuk yang kita saksikan sehari-hari denganmakna bahasanya. Tadarus atau tadarusan biasanya berbentuk sebuah majelis di mana para pesertanya membaca Al-Quran bergantian. Satu orang membaca dan yang lain menyimak. Dan umumnya dilaksanakan di masjid atau mushalla di malam-malam bulan Ramadhan. Padahal kata tadarus berasal dari asal kata darasa yadrusu, yang artinya mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji dan mengambil pelajaran. Lalu ketambahan huruf ta’ di depannya sehingga menjadi tadarasa yatadarasu, makamaknanya bertambah menjadisaling belajar, atau mempelajari secara lebih mendalam. (http://www.tadarusan.com/about/).

 MAKNA TADARUSAN:
Tadarus merupakan sebuah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, Tadarus juga dapat dimaknai sebagai upaya memperbaiki akhlakul karimah karena dengan membaca ayat suci Al-Qur’an kita selalu mengingat dan berada di jalan Allah SWT. (http://www.tadarusan.com/about/).

Bulan ramadhan adalah bulan istimewa dimana didalamnya terdapat limpahan ampunan dan rahmat. Satu kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya dan demikian pula sebaliknya.  Salahsatu kebiasaan di bulan suci ramadhan selain shalat tarawih adalah tadarus quran. Fenomena yang terjadi saat ini tadarus quran menjadi sebuah kegiatan dimana setiap muslim berlomba-lomba untuk mengkhatamkan membaca quran. Namun demikian ijinkan saya akan memberikan sedikit ulasan mengenai Tadarus Quran.
Tadarus Quran terdiri dari dua kegiatan yakni membaca dan mengkaji. Kata tadarus dalam kamus besar bahasa indonesia online mengandung arti membaca quran bersama-sama. Namun menurut saya, tadarus sendiri berkaitan dengan kata madarasah / madrasah. Madrasah adalah sekolah yang khusus mengajarkan ajaran agama islam atau bisa jadi porsi pendidikan agama islam lebih banyak dibandingkan dengan pengetahuan umum. Jadi selain membaca, kita juga dianjurkan untuk mengkaji isi bacaannya.
Jadi salah dong kalau kita menyebut tadarus saat kita membaca seperti hari-hari dibulan ramadhan? Saya tidak menyalahkan karena apa yang kita lakukan dengan membaca quran bersama-sama itu disebut Tilawah. Tilawah merupakan bagian dari tadarus. Nah, berikutnya jika kita ingin meningkatkan ilmu kita, selain membaca quran baca juga terjemahannya. Jika kita pernah khatam membaca quran berkali-kali namun pernahkah kita berpikir berapa banyak kita khatam membaca terjemahannya?

Bulan Ramadhan yang merupakan Bulan dimana Al-Qur'an untuk pertama kalinya diturunkan setidaknya merupakan bulan sebulan penuh kebanyakan umat Islam memenuhi masjid dan membuatnya kebiasaan membaca Al-Qur'an, ya kita beranggapan positif saja bahwa kemungkinan di bulan ini kebanyakan Umat Islam berkesempatan membaca Al-Qur'an, dan mudah-mudahan sekian persen mereka jadi terbiasa untuk membacanya walau tidak dibulan Ramadhan karena dengan keberkatan Bulan Ramadhan tersebut. Amin ya rob............... (swdp)

Indonesia Raih Juara II dan III MTQ Internasional Malaysia


Jakarta,bimasislam—Indonesia kembali meraih gelar juara pada perhelatan MTQ Internasional di Malaysia ke-54 pada tanggal 6-13 Juli 2012. Qari dan Qariah Indonesia berhasil menyabet juara pada kategori tilawah. Rahmawati Hunawa meraih peringkat II, kalah dari Qariah Maroko hasnae Khulali, adapun posisi III diraih oleh qariah Malaysia. Sedangkan Raden Harmoko peraih peringkat III, posisi I diraih Qari Malaysia Muhammad Anuar dan II Qari dari Iran, Naib Johan .
Delegasi Indonesia diterima Direktur Penerangan Agama Islam di runag kerjanya Gedung Kementerian Agama Jl. MH. Thamrin, Senin (16/7). Ketua Delegasi Indonesia, Drs. H. Syarifudin Muhammad, menegaskan, prestasi ini sangat membanggakan, mengingat semua kontestan yang tampilm di final merupakan yang terbaik.
“ Qari dan Qariah kita telah tampil maksimal. Nilai antara juara I dan III saja sangat tipis. Kita bersyukur Indonesia masih bisa meraih juara sekaligus menjaga tradisi selama ini,” ujarnya.
Menanggapi prestasi yang diraih delegasi Indonesia ini, Direktur Penerangan Agama Islam, Dra. Hj. Euis Sri Mulyani, M.Pd menyambut gembira. Menurutnya prestasi ini menegaskan bahwa proses regenerasi qari dan qariah di Indonesia berjalan sukses.
“ Alahamdulillah setiap tahun qari atau qariah kita berahsil meraih juara di tingkat Internasional. Kemarin kita juara di Iran, sekarang di Malaysia. Mudah-mudahan bulan depan kita dapat meraih hal yang sama di Dubai”, tegasnya.
Direktur Penais menambahkan, dalam tahun ini terdapat beberapa agenda MTQ Internasional yang rencananya akan diikuti oleh Indonesia, yaitu MTQ Internasional di Dubai, Maroko, Yordania, Cairo dan Madinah. Sebelumnya pada awal tahun 2012 Indonesia telah mengikuti MTQ Internasional pria di Yordani dan Iran. Sedangkan pada bulan April Indonesia juga menjadi tamu pada ekshibisi MTQ di Thailand. (kang jeje)
Sumber : http://bimasislam.kemenag.go.id/informasi/berita/540-indonesia-raih-juara-ii-dan-iii-mtq-internasional-malaysia.html - (sw)